Rabu, 22 Maret 2017

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit



  Daya hantar listrik dalam larutan berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dikelompokkan menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan non elektrolit. Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen. Senyawa ion adalah senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion. Senyawa kovalen adalah senyawa yang terbentuk melalui penggunaan elektron bersama.

  Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas dalam larutan. Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit. 

  Berdasarkan kekuatan daya hantar listriknya, larutan elektrolit dibedakan atas larutan elektrolit kuat  dan larutan elektrolit lemah.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang banyak menghasilkan ion – ion karena terurai sempurna, maka harga derajat ionisasi (ά ) = 1. Banyak sedikit elektrolit menjadi ion dinyatakan dengan derajat ionisasi ( ά ) yaitu perbandingan jumlah zat yang menjadi ion dengan jumlah zat yang di hantarkan. Yang tergolong elektrolit kuat adalah : Asam kuat, Basa  kuat, dan garam yang mudah larut

  Ciri – ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat yaitu lampu pijar akan menyala terang dan  timbul gelembung – gelembung di sekitar elektrode. Larutan elektrolit kuat terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat terurai sempurna membentuk ion positif ( kation ) dan ion negatif (anion). Arus listrik merupakan arus elektron. Pada saat di lewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, electron tersebut dapat di hantarkan melalui ion – ion dalam larutan, seperti ddihantarkan oleh kabel. Akibatnya lampu pada alat uji elektrolit akan menyala. Elektrolit kuat terurai sempurna dalam larutan. Contoh : HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, NaOH, KOH, dan NaCl.

  Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar 0 < ά > 1. Larutan elektrolit lemah mengandung zat yang hanya sebagian kecil menjadi ion – ion ketika larut dalam air. Yang tergolong elektrolit lemah adalah : Asam lemah,  garam yang sukar larut, dan basa lemah

  Adapun larutan elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala, tetapi menimbulkan gas termasuk ke dalam larutan elektrolit lemah. Contohnya adalah larutan amonia, larutan cuka dan larutan H2S.

  Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak menyala pada alat uji. Harga derajat ionisasi sebesar ά = 0 . Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan nonelektrolit. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion – ion ( tidak mengion). Yang tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea, larutan sukrosa, larutan glukosa, alkohol dan lain – lain.


Berikut ini video percobaan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit:
 

Perhatian !
* Spesial Terima Kasih Kepada Siswa-siswa saya yang sudah menunjukkan unjuk kerjanya dengan kreatifitas masing-masing. Semoga video percobaan kalian bermanfaat. :)
* untuk pemirsa, ambil inti dari pembelajarannya ya !! (khususnya materi larutan elektrolit dan non elektrolit)  :)   



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar