Daya hantar listrik dalam larutan berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dikelompokkan menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan non elektrolit. Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen. Senyawa ion adalah senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion. Senyawa kovalen adalah senyawa yang terbentuk melalui penggunaan elektron bersama.
Larutan
elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung
gas dalam larutan. Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada
pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit.
Berdasarkan kekuatan daya hantar listriknya, larutan
elektrolit dibedakan atas larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.
Larutan
elektrolit kuat adalah larutan yang banyak menghasilkan ion – ion karena
terurai sempurna, maka harga derajat ionisasi (ά
) = 1. Banyak sedikit elektrolit menjadi ion dinyatakan dengan derajat ionisasi
( ά
) yaitu perbandingan jumlah zat yang menjadi ion dengan jumlah zat yang di
hantarkan. Yang tergolong elektrolit kuat adalah : Asam kuat, Basa kuat, dan garam yang mudah larut
Ciri
– ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat yaitu lampu pijar akan
menyala terang dan timbul gelembung – gelembung di sekitar elektrode.
Larutan elektrolit kuat terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit kuat
dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat terurai sempurna
membentuk ion positif ( kation ) dan ion negatif (anion). Arus listrik
merupakan arus elektron. Pada saat di lewatkan ke dalam larutan elektrolit
kuat, electron tersebut dapat di hantarkan melalui ion – ion dalam larutan,
seperti ddihantarkan oleh kabel. Akibatnya lampu pada alat uji elektrolit akan
menyala. Elektrolit kuat terurai sempurna dalam larutan. Contoh : HCl, HBr, HI,
HNO3, H2SO4, NaOH, KOH, dan NaCl.
Larutan
elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga
derajat ionisasi sebesar 0 < ά
> 1. Larutan elektrolit lemah mengandung zat yang hanya sebagian kecil
menjadi ion – ion ketika larut dalam air. Yang tergolong elektrolit lemah
adalah : Asam lemah, garam yang sukar
larut, dan basa lemah
Adapun
larutan elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala, tetapi
menimbulkan gas termasuk ke dalam larutan elektrolit lemah. Contohnya adalah
larutan amonia, larutan cuka dan larutan H2S.
Larutan
nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan
memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak
menyala pada alat uji. Harga
derajat ionisasi sebesar ά = 0
. Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada
pengujian tergolong ke dalam larutan nonelektrolit. Larutan non elektrolit
adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat
terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion – ion ( tidak mengion).
Yang tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea, larutan sukrosa, larutan
glukosa, alkohol dan lain – lain.
Berikut ini video percobaan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit:
Perhatian !
* Spesial Terima Kasih Kepada Siswa-siswa saya yang sudah menunjukkan unjuk kerjanya dengan kreatifitas masing-masing. Semoga video percobaan kalian bermanfaat. :)
* untuk pemirsa, ambil inti dari pembelajarannya ya !! (khususnya materi larutan elektrolit dan non elektrolit) :)
Berikut ini video percobaan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit:
Perhatian !
* Spesial Terima Kasih Kepada Siswa-siswa saya yang sudah menunjukkan unjuk kerjanya dengan kreatifitas masing-masing. Semoga video percobaan kalian bermanfaat. :)
* untuk pemirsa, ambil inti dari pembelajarannya ya !! (khususnya materi larutan elektrolit dan non elektrolit) :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar